Wednesday 21 December 2011

^BUAT PARA ISTERI.. BUAT PARA SUAMI^


BUAT PARA ISTERI 
Renungkanlah...
Pernikahan atau perkawinan membuka tabir rahasia,
Suami yang menikahi kamu tidaklah semulia Muhammad SAW,
Tidak pula setaqwa Ibrahim,
Tidak pula setabah Ayyub atau pun segagah Musa,
Apalagi setampan Yusuf.

Justeru suamimu hanyalah lelaki akhir zaman,
Yang punya cita-cita membangun keturunan yang soleh,
Pernikahan atau perkawinan mengajar kita kewajiban bersama.
Suami menjadi pelindung, kamu penghuninya,
Suami adalah nahkoda kapal, kamu pengemudinya,
Suami bagaikan pelakon yang nakal, kamu adalah penonton kenakalannya.

Saat suami menjadi raja, kamu nikmati anggur singgasananya,
Seketika suami menjadi racun, kamulah penawar obatnya,
seandainya suami bengis lagi lancang, sabarlah memperingatkannya...!!!!

Pernikahan ataupun perkawinan mengajarkan kita perlunya iman dan taqwa, 
Untuk belajar meniti sabar dan ridha Allah SWT...
Kamu bukanlah Khadijah yang begitu sempurna di dalam menjaga,
Kamu bukanlah Hajar yang begitu setia dalam sengsara,
Kamu hanyalah wanita akhir zaman yang berusaha menjadi solehah.

Kerana itu,
Wahai para suami dan isteri, 
Jangan menuntut terlalu tinggi, 
Seandainya diri sendiri jelas tidak berupaya,
Mengapa mengharapkan suami setampan Yusuf,
Seandainya kasih tak setulus Zulaikha,
Tidak perlu mencari suami seteguh Ibrahim,
Andai diri tidak sekuat Hajar dan Sarah.


BUAT PARA SUAMI 
Renungkanlah...
Isteri yang kamu nikahi tidaklah semulia Khadijah, 
Tidaklah pula setaqwa Aisyah,
Tidak pula tidak setabah Fatimah...
Tidak perlu mencari isteri secantik Balqis,
Andai diri tidak sehebat Sulaiman.

Justeru,
Isterimu hanyalah wanita akhir zaman,
Yang punya cita-cita menjadi solehah...
Pernikahan atau perkawinan mengajarkan kita kewajiban bersama, 
Isteri menjadi tanah, kamu langit penaungnya,
Isteri ladang tanaman, kamu pemagarnya,
Isteri kiasan ternakan, kamu gembalanya,
Isteri adalah murid, kamu mursyidnya,
Isteri bagaikan anak kecil, kamu tempat bermanjanya.

Saat isteri menjadi madu, kamu teguklah sepuasnya,
Seketika isteri menjadi racun, kamulah penawar bisanya,
Seandainya isteri tulang yang bengkok, berhati-hatilah meluruskannya.

Pernikahan atau perkawinan menginsafkan kita perlunya iman dan taqwa, 
Untuk belajar meniti sabar dan redha kepada Allah SWT. 
Mengapa mendambakan isteri sehebat Khadijah,
Andai diri tidak semulia Rasulullah SAW?
Kamu bukanlah Rasulullah SAW,
Kamu pun bukanlah Sayyidina Ali Karamallahhuwajhah,
Kamu hanyalah suami akhir zaman yang berusaha menjadi soleh.

No comments:

Post a Comment