Sunday 25 November 2012

^ MEMAHAT SUKA SEMBUNYI DUKA ^


MEMAHAT SUKA SEMBUNYI DUKA 

Merenung memandang mencari yang indah, 
Bukan hendaknya fatamorgana, 
Tetapi sesuatu yang dapat... 
Menenangkan, 
Mengujakan, 
Setelah perginya dia, 
Tanpa belas senyuman, 
Tanpa toleh kerdipan. 

Senyum aku tak mampu lagi lirikannya, 
Tiada nyaman padanya, 
Tiada jiwa dalamnya, 
Bagai kosong tiada manis, 
Asa ku membentuk jua, 
Demi yang sesuatu. 

Dan maha sesungguhnya, 
Akan terus aku hiburkan kalian, 
Memahat suka sembunyi hati duka, 
Yang luka, 
Yang sepi, 
Yang malap. 

Terimalah seadanya aku, 
Teman mu, 
Sahabat mu, 
Usah ada benci bencana, 
Cukuplah... Usah lagi...

Thursday 15 November 2012

^ SEBENING PRASANGKA... SELEMBUT NURANI ^


^ SEBENING PRASANGKA... SELEMBUT NURANI ^

Kerana beza antara kau dan aku sering jadi sengketa,
Kerana kehormatan diri sering kita tinggikan di atas kebenaran,
Kerana satu kesalahanku padamu seolah menghapus sejuta kebaikan yang lalu, 
Wasiat Rasulullah SAW itu rasanya berat sekali:
“JADILAH HAMBA-HAMBA ALLAH YANG BERSAUDARA”

Mungkin lebih baik kita berpisah sementara, 
Sejenak saja,
Menjadi kepompong dan menyendiri berdiri malam-malam, 
Bersujud dalam-dalam,
Bertafakkur bersama iman yang menerangi hati,
Hingga tiba waktunya menjadi kupu-kupu yang terbang menari,
Melantun kebaikan di antara bunga, 
Menebar keindahan pada dunia. 

Lalu dengan rindu kita kembali ke dalam dakapan ukhuwah,
Mengambil cinta dari langit dan menebarkannya di bumi,
Dengan persaudaraan suci, 
Sebening prasangka, 
Selembut nurani,
Sehangat semangat, 
Senikmat berbagi, 
Dan sekokoh janji.