MALU
Lunturnya sifat malu dalam masyarakat merupakan salah satu parameter degradasi iman. Sebab, rasa malu akan segera menyingkir dengan sendirinya tatkala iman sudah terkikis. Sebagaimana sabda Rasululloh SAW, yang ertinya: “Malu dan iman saling berpasangan. Bila salah satunya hilang, maka yang lain turut hilang.” (HR Hakim dalam kitab Al-Mustadrak)
Rasulullah SAW pernah melewati seorang lelaki Anshar yang mencela sifat malu saudaranya. Maka Rasulullah SAW bersabda, yang ertinya: “Tinggalkan dia. Sesungguhnya malu itu sebagian dari iman.”
Dari Abi Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, yang ertinya: “Iman itu ada tujuh puluh bahagian. Yang paling tinggi adalah kalimat ‘la ilaha illallah’ dan yang paling rendah adalah menyingkirkan duri di jalan. Dan malu adalah bahagian dari iman.” (HR Bukhari)
Ingatlah hilangnya perasaan malu bukti kehancuran diri. Peliharalah aurat kamu supaya kamu dapat orang kenal bahawa kamu tergolong dikalangan orang yang baik-baik. Apabila kamu berpakaian sopan, menutup aurat dengan sempurna dan menjaga akhlak... insyaAllah anda akan dipandang mulia disisi Allah swt dan sentiasa dipandang baik oleh masyarakat...
AKAN TETAPI apabila anda tidak mahu menutup aurat ataupun ada yang membungkus aurat dan tidak berasa malu untuk mendedahkan aurat kamu...maka disini Rasullullah SAW telah bersabda: “Sesungguhnya jika Allah mahu menghancurkan seorang hamba-Nya maka ia akan menghilangkan rasa malunya, maka jika telah dicabut rasa malunya kamu tidak akan menjumpainya lagi kecuali ia membenci dan dibenci dan dicabutlah rasa amanah darinya. Maka jika dicabut rasa amanah darinya engkau tidak akan menjumpainya kecuali ia khianat dan mengkhianati dan jika engkau tidak menjumpainya kecuali ia khianat dan mengkhianati dicabutlah rasa kasih sayang daripadanya. Dan jika kasih saying dicabut darinya maka engkau tidak menjumpainya melainkan ia dikutuk dan dilaknat. Maka dicabutlah keislaman darinya.” (Ibnu Majah)
Subhanallah, awal kehancuran adalah dicabutkan rasa malu. Astaghfirullah, di jalanan kita mendapati terlalu ramai manusia yang sudah hilang sifat malu. Mereka tidak malu dan secara terbuka melakukan kezaliman, mendedahkan aurat dan kemaksiatan sedangkan kita yang melihat sendiri yang berasa malu atas perbuatan mereka. Sedang mereka bangga dan bersikap acuh tidak acuh terhadap perkara yang mereka lakukan. Semoga kita tergolong didalam orang-orang yang beriman dan dijauhkan dari azab api neraka kelak... Amin yarabbal’alamin.
SUNGGUH AKU MALU PADA DIA
Terasa malu dengan DIA
Kata ingin mendamba cinta,rahmat dan redha-NYA,,
Tapi,
Banyak yang masih kelam,
Malu bilamana,
Menjadikan sesuatu yang lain sebagai keutamaan dalam hidup.
Terasa malu dengan kekasih-NYA
Kata ingin cinta dan syafaatnya,
Tapi,
Seringkali lalai,
Sunnah dibiarkan sepi,
Selawat jarang terlaksana.
Bila di bibir kata kau cinta,
Sedangkan dihati kau berdusta,
Bila diuji... baru tersedar,
Bila terasa hilang baru mencari,
Astaghfirullahalazim...
Malu juga dengan ibu dan ayah,
Bilamana masih belum mampu menjadi anak yang solehah,
Allahuakbar!!
Malu dengan diri,
Terasa diri amat tidak berharga,
Bila menzalimi diri,
Astaghfirullahalazim...
Wahai diri...
Belajarlah untuk menjadi hamba yang tahu diri,
Belajarlah untuk bernafas dalam jiwa hamba,
Jangan pernah kau jadikan yang lain sebagai keutamaan dalam hidup,
Letakkan pengharapan hanya pada-NYA... ~
Rasululllah SAW bersabda :
“2 kalimah yang ringan di lidah, berat di atas neraca timbangan dan disukai oleh Tuhan Yang Maha Pengasih ialah:
SubhanAllahi wa bihamdih,
SubhanAllahil-`Azim“
(Hadith Riwayat Bukhari & Muslim)
No comments:
Post a Comment